melewati senja bersama mereka

Havel,

Senja turun. Aku berbuka puasa di tepi Sudirman. Di hadapanku, terhampar panorama kuliner jalanan: nasi goreng, tahu Sumedang, siomay, mie ayam, aneka gorengan, dan bakwan Malang. Aku memilih sepiring siomay plus teh botol. Langit lumayan bersahabat. Tapi, Jakarta tetap saja mesti menanggung serbuan polusi nan dahsyat.

Bersamaku, belasan pekerja kantoran mengunyah nasib serupa: tak bisa berbuka di rumah. Rata-rata terlihat sedikit lebih muda dariku. Yang pria perlente, yang perempuan meruapkan wangi parfum. Niscaya, mereka baru menginjak anak-anak tangga karir yang terbawah. Kemapanan belum di genggaman.

Rutinitas tak terelakkan. Pergi pagi, pulang petang — mungkin juga malam. Daftar target pekerjaan tercetak di benak. Adakah mereka bahagia? Masihkah mereka bisa menikmati hidup dan tak terjerat “keterasingan” seperti dilansir Marx?

Jangan terlampau pesimistis. Aku melihat mereka saling melempar canda. Bukankah sosok-sosok seperti mereka yang turut menyesaki pusat-pusat perbelanjaan di akhir pekan? Barangkali sang anak telah menunggu di rumah. Dan, adakah yang lebih membahagiakan ketimbang bercengkerama dengan si buah hati?

(Kata seorang kawan, selalu ada kans untuk menyempal, untuk sekadar “menunda kekalahan.”)

Usai menikmati jajanan, mereka berpencar. Sebagian besar menuju halte. Ya, mereka masih mengandalkan transportasi umum yang tak manusiawi di Jakarta ini. Ah, salah seorang di antara mereka tengah hamil. Kepalaku mendadak pening membayangkannya berdesak-desakan di bis kota.

Di saat itu, aku teringat sesuatu. Aku pun mematikan rokok. Smash hitam itu kunyalakan. Hari ini, mamimu tak membawa Atoz kita. Aku harus bergegas menjemputnya…

melewati senja bersama mereka

8 thoughts on “melewati senja bersama mereka

  1. Bill Protecting Journalists Might Not Cover Bloggers
    Politicians indicated that a proposed law offering journalists special privileges might not be … John Cornyn, a Texas Republican, said in a statement prepared for a Senate Judiciary Committee hearing on reporters’ privilege legislation.
    Find out how you can buy and sell anything, like things related to private road construction on interest free credit and pay back whenever you want! Exchange FREE ads on any topic, like private road construction!

  2. Tempted by blogs, spam becomes ‘splog’
    The scourge of e-mail–spam–has reinvented itself for the world of blogs, in a phenomenon experts have dubbed “splog.” And Google is in the hot seat.
    Entertaining blog here. You are bookmarked 😉

    I have a interbank currency trading site/blog.
    Plenty of great interbank currency trading facilities.

    Definitely worth a visit.

Leave a reply to Susan Hanson Cancel reply